Tapi nampaknya harapan untuk pulang masih jauh di awang-awang. Tetapi kali ini kita menindjau Belitung untuk memaparkan sekitar peringatan Seperempat Abad Pergerakan Wanita Indonesia. Walaupun susunan2 Pemerintahan Daerah Propinsi dan Kabupaten telah terbentuk, belumlah ini berarti bahwa telah tertjapai susunan jang semestinja, karena penetapan anggota2 dari Dewan Perwakilan itu belum berdasarkan pemilihan-pemilihan menurut Undang-undang. Thesis ke-9 berarti : Materialisme kolot termasuk Materialisme Feuerbach, yakni materialisime yang tak mengakui perbuatan manusia itu sebagai yang nyata, berpuncak pada pemandangan seorang individu, pada masyarkat borjuis (Pemandangan semacam ini seperti pemandangan idealis Hume juga abstrak, terpisah dari masyarakat). ” kata Kim-seng seorang diri. „Apa Ngko Kim-seng jang tinggal disebelah kamar njonja, sewa kamar hotel tjuma untuk dikuntji? Kim-seng telan luda. Dengan menjerbu, ia merasa diserbu. Dengan peristiwa kedaulatan 27 Desember 1949, maka umumnja rakjat merasa terlepas dan lega daripada tekanan-tekanan jang bertjorak kolonial, atau dirasakan sebagai tekanan-tekanan kolonialisme. 2. Mengirimkan delegasi gerakan aksi tuntutan rakjat, menjampaikan sesuatu kehendak rakjat tersebut kehadapan Pemerintah Republik Indonesia di Sumatera Timur, J. M. Acting Presiden Republik Indonesia di Djokja dan J. M. Presiden R. I. S. di Djakarta, Wali Negara N. S. T. dan instansi-instansi jang ada di Sumatera Timur, Pers dan Partai-partai.
Front Nasional Sumatera Timur dalam konperensinja pada tanggal 21 dan 22 Djanuari 1950 mengeluarkan suatu resolusi jang antara lain menuntut supaja Negara Sumatera Timur selekas-lekasnja digabungkan kepada Republik Indonesia, dan Dewan Perwakilan Sementara N.S.T. Pada golongan Pertama temasuk didalamnya Budi-Utomo, Perhimpunan Indonesia, PNI, dan PARINDRA, pada golongan yang Kedua termasuk didalamnya Syarikat Islam, PKI dan barangkali juga GERINDO. Salinan rapi satu persatu kata, dari Jerman ke Inggris saja sudah begitu susah, dari Jerman ke bahasa Italia boleh dbilang perkara mustahil, apalagi dari Jerman ke Indonesia, satu bahasa Timur. Dan pekerjaan mengayau buat mencari kepala manusia itu tiada boleh disalahkan menurut moral yang diajarkan oleh agama saja. Dan saya kira arti yang tepat tiada saya lupakan. Catatan itu mau saya pakai buat “misal” dalam buku seperti yang saya tulis sekarang. Dalam buku itu mesti banyak misal yang saya boleh pakai berhubung dengan pasal seperti diatas. Buat penglaksanaan pasal diatas, saya terpaksa pakai cuma tiga catatan, yang saya anggap cukup buat maksud ini. Dapat ditambahkan pula, bahwa selain rapat dan resepsi diatas, perajaan diisi pula dengan pameran dan orkes Pakis. Tiga Thesis sisanya dan sebagian dari beberapa Thesis yang saya majukan diatas, tiadalah langsung berhubungan.
Nanti akan saya laksanakan kena-mengenanya benda dan pikiran itu dengan beberapa kutipan dari tulisan Marx sendiri. Seperti sudah saya bilang pemeriksaan douane Rangoon teliti sekali. Penyelidikan yang teliti tidak bisa kita jalankan. Jadi wataknya PARI tetap Proletaris seperti sediakala dan daerahnya tetap pula Internasional seperti dahulu, tetapi daerahnya sudah bertambah luas, daerahnya sekarang adalah daerah yang cocok dengan penyelidikan para ahli yang bersandarkan atas Ilmu Bumi dan Ilmu Bangsa ( Ethnology, Science of ……….), serta akhirnya cocok pula dengan kepentingan Perekonomian. Tetapi yang sudah hilang semacam itu tentulah tiada berguna disesali lagi. Juga Feuerbach menghendaki yang nyata, tetapi dia tiada menganggap pekerjaan manusia itu sebagai yang nyata, yang sebenarnya, Wirklichkeit, Sinlichkeit. Oleh Sjahbandar Belawan dinjatakan bahwa pada sebelum perang dalam tempo 1 djam dapat dibongkar djumlah barang-barang dari 20 sampai 30 ton, akan tetapi selama „slow down” dipelabuhan Belawan antara bulan September sampai Desember 1950 tjuma dapat dibongkar 7 ton dalam tempo 1 djam.
2. Pengerahan Murba seluruhnya untuk buat mencapai tingkatan kemerdekaan nasional sampai ketingkat Kolektivisme adalah perkara yang perlu sekali dijalankan. Thesis pertama maksudnya: “Kesalahan semua ahli filsafat sampai sekarang ini diantaranya termasuk Feurbach, ialah memandag yang nyata itu sebagai objek, buat peramatan saja, tidak sebagai Fatigkeit, perbuatan manusia tidak sebagai Praktek-Manusia”. Turnamen utama antarnegara di Asia ini pertama kali digelar pada 1975 di Hong Kong dengan nama Kejuaraan Wanita AFC. Telah 25 tahun pergerakan wanita dalam bentuk kesatuan bekerdja dalam masjarakat. Sebagai achir dan penutup dari rangkaian perajaan, pada sore harinja diadakan pertundjukan berbagai tarian kepada kaum ibu jang telah landjut usianja dan kepada mereka sekedar hiburan kenangan dibagi-bagikan kain-kain badju sebanjak 32 potong. Jadi sebagai Thesis penutup Marx kembali lagi pada perbuatan Fatigkeit. Jadi buat Marx menscheljk, Fatigekeit itu, perbuatan manusia, mesti dipandang sebagai yang nyata, jadi yang sebenarnya, Wirklichkeit, satu kenyataan sebagai benda. Lihat panah ke 2. Perbuatan ditaruh diantara Benda dan Pikiran, sebab memang perbuatan yang berhasil mesti berpadu dengan pikiran berhasil pula. Dalam hal seperti pada contoh (4a) itu, dapat pula digunakan anak mereka. Perlu puluhan tahun untuk membuat penjelmaan yang besar itu di masa damai, tetapi hal itu sekarang cuma tiga tahun saja.